Bisnis Ticketing | Menghasilkan Jutaan Dari Rumah

.

.
Kami ingin menjadi pilihan Anda untuk : Umrah | Umrah Budget | Umrah Ramadhan | Umrah + Wisata Religi | Haji | Haji Tahun ini | Travel Umrah

Hindari Perilaku Takabur saat di Tanah Suci

Hindari Perilaku Takabur
Add caption
Jamaah yang tersesat adalah hal yang sangat sering terjadi pada jamaah haji Indonesia. Petugas Daker (Daerah Kerja) di Makkah dan Medinah selalu dibuat pusing dengan jumlah jamaah yang tersesat. Dari tahun ketahun, jumlahnya malah terus bertambah seiring dengan makin banyaknya jumlah jamaah haji dari tanah air. “Tetapi rekor jumlah jamaah yang tersesat masih tetap terbanyak di Daker Makkah” jelas abah yusuf yang sudah tiga kali ke tanah suci.

Masjidil Haram yang mempunyai banyak sekali pintu dan situasi jalan di kota Makkah al-Mukaromah selalu padat adalah salah satu faktor yang membuat jamaah kehilangan atau lupa arah kembali ke tempat penampungan atau asrama. Terutama sangat sering menimpa jamaah yang sudah lanjut usia dan yang buta aksara latin maupun arab. Begitu pula dengan Masjid Nabawi di Madinah yang mempunyai banyak pintu masuk.

Gabungan dari keduanya (tua dan buta aksara) bisa menjadi sangat rawan apabila yang bersangkutan terlepas dari rombongannya. Itu sebabnya jamaah haji Indonesia selain diberi jaket seragam juga diberi semacam gelang pengenal bertulisan jati diri memakai huruf latin dan Arab, agar mudah dikenali jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan terhadap jamaah yang bersangkutan.

Akan tetapi ada faktor lain yang barangkali dapat disebut sebagai “tergantung amal ibadah” yang sering jadi bahan olok-olok sesama jamaah itu. Kepercayaan diri yang terlalu besar (over confident), adalah suatu hal yang acapkali terjadi. Merasa sudah sangat sering datang ke tanah suci, merasa hafal jalanan di kota Makkah, akhirnya seperti mendapat balasan langsung dari Allah SWT: menjadikan seseorang disorientasi, lupa ingatan dan tersesat.

Ini bukan cerita isapan jempol. Ada seorang jamaah haji yang telah bahkan cukup sering ke tanah suci Makkah, ia merasa telah banyak tahu, namun pada saat itu pula ia seakan di ingatkan oleh Allah SWT tentang kesalahannya dengan berjalan berputar-putar ditempatnya, dari waktu sholat Isya berjamaah sampai hari terang benderang, ia tidak dapat menemukan meeting point, titik pertemuan yang sudah kita sepakati bersama, yaitu lampu neon hijau yang digunakan sebagai tanda awal dimulainya ibadah tawaf.

Dari lima orang yang membuat janji pertemuan dibawah lampu neon itu, hanya empat orang yang dapat berkumpul, sedangkan yang seorang lagi (orang yang sering ke tanah suci yang tidak perlu saya sebut namanya) tidak kunjung tiba walau sudah ditunggu sampai sholat Subuh selesai. Mau tidak mau harus kita tinggal pulang kembali kepondokan karena sudah waktunya untuk bersih diri dan makan pagi.

“Tanpa diduga dalam kondisi kuyuh dan pakaian lusuh, beliau muncul diruang makan sambil marah-marah meskipun dengan nada canda” jelasnya pada media.ikhram.com. “Katanya teman-teman tidak setia karena tidak mau menunggunya” tambah abah yusuf sambil tertawa. Ia bahkan kesulitan mencari tempat yang sudah disepakati sehingga menjadi tersesat tak dapat menemukan jalan untuk pulang ke pemondokan. Pada akhirnya beliau bertemu petugas dari Daker Makkah yang menunjukkannya “jalan yang lurus dan benar” cubil abahYusuf pada temannya itu.

Salam Budgeters!

Umrah Budget
Melayani umroh dan haji plus
Jl Kolonel Sugiono 65 B Yogyakarta
www.umrahbudget.com 
WA 0813-9306-9163 
Pin BB 58828E65 

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Hindari Perilaku Takabur saat di Tanah Suci "

Post a Comment